Sabtu, 26 April 2008

Sabar dan Ikhlas


Kegagalan demi kegagalan sedang menghinggapi diriku akhir -akhir ini. Dan hari ini (6 Maret), aku kembali gagal. Pada awalnya aku cukup shock, walaupun tidak seperti kegagalan yang sebelumnya. Pada waktu aku mengalami kegagalan beberapa waktu lalu, aku sangat shock, sedih, stress, kecewa dan perasaan tidak mengenakan lainnya. Aku ingin protes, tapi protes pada siapa ? aku ingin berontak, tapi berontak pada siapa ? Aku berusaha untuk tenang dan berusaha sabar.

Aku ingin menceritakan perasaanku ini pada orang lain, tapi aku takut kalau mereka malah menertawakanku, aku takut mereka menganggapku terlalu cengeng. Akhirnya aku memberanikan diri menceritakan apa yang kualami seorang teman. Aku percaya bahwa temanku yang satu ini orang yang bijaksana dan bisa memberi solusi. Walaupun tidak bertemu langsung, aku menceritakan kegagalan demi kegagalan yang aku alami padanya. Pada awalnya dia bingung karena aku tidak menceritakan kegagalan apa yang kualami, namun akhirnya dia memberikan solusi dan memberikan kalimat-kalimat yang dapat membuatku sedikit sabar dan ikhlas serta tidak patah semangat. Terimakasih Sobat !!! tidak lupa akupun mengadukan masalahku pada Sang Pencipta agar menambah ketenangan jiwaku. Satu hal yang membuat aku tenang bahwa kegagalan2 akan diganti oleh Alloh denagan keberhasilan yang jauh lebih besar dengan catatan kita tetap semangat dan berusaha dengan keras tak lupa juga berdoa. Aku juga ingat sms seorang “sahabat”, walopun sekarang “sahabat” ini telah “hilang”, sesuatu hal yang sangat tidak aku inginkan. Dia mengirimiku sms berisi Firman Alloh yang berbunyi “ Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Alloh mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqoroh : 216). Ayat ini cukup untuk menenangkan diri jika kita sedang mendapatkan kegagalan atau sesuatu yang tidak kita sukai. Dan akhirnya, akupun berusaha bangkit dan kembali bersemangat !!!!!!! sini juga tidak terlepas dari peran temanku itu. Sekali lagi terimakasih sahabatku………..

Kegagalan demi kegagalan yang kualami memang sempat membuatku down, stress dan shock. Namun, ternyata dari peristiwa kegagalan ini banyak pelajaran yang dapat kuambil, salah satunya yaitu ILMU IKHLAS. Sehari setelah kegagalan terakhirku (7 Maret), pada pagi harinya aku menonton tv, acara ceramah. Dalam ceramah itu dibahas tentang keikhlasan dan kesabaran, seperti suatu “kebetulan”. Setelah itu kemudian aku beres-beres kamar, mengumpulkan kertas-kertas yang masih bisa dipakai dan membuang kertas – kertas yang tidak berguna. Dalam tumpukan kertas-kertas itu ada beberapa bulletin At-Tauhid yang hampir tiap Jum’at aku mengambilnya di Masjid Siswa graham ketika solat jum’at. Aku tertarik membaca salah satunya, temanya mengenai keikhlasan, lagi –lagi kebetulan. Bukan, bukan kebetulan, 2 peristiwa pagi ini bukan merupakan suatu kebetulan, tapi memang sudah dirancang oleh Alloh. Beginilah cara alloh menunjukkan ilmu kepada hambanya, semua ini atas kehendak Alloh. Dua peristiwa ini cukup membuatku tenang dan bersemangat menghadapi hidup. Satu lagi pelajaran yang dapat kuambil dari peristiwa-peristiwa ini, yaitu “JANGAN SOMBONG”. Alloh telah menunjukkan bagaimana untuk tidak sombong dalam menjalani hidup. Selama ini ternyata aku telah sombong, aku merasa lebih baik, lebih hebat dan lebih2 lain dari orang lain, aku terlalu menganggap remeh orang lain, sehingga ketika orang lain mendapatkan sesuatu dan aku tidak, aku jadi sakit hati, iri, dengki dsb. Alhamdulillah, Alloh menegurku sebelum semuanya terlambat.

Hari ini (20 Maret), hari libur nasional dalam rangka Maulid Nabi. Pagi ini aku menonton sinetron religi Islam, yang menurutku benar-benar sinetron Islami, tidak seperti sinetron-sinetron ‘Islami’ yang dulu sempat “booming”. Sinetron ini diproduseri oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Sinetron ini menceritakan tentang seseorang yang mendapat musibah secara berturut-turut, namun karena kesabaran dan keikhlasan akhirnya mendapatkan kebahagiaan, sederhana memang. Namun bukan itu esensinya, yang membuatku tergetar adalah perkataan salah seorang tokoh dalam sinetron itu pada tokoh yang dilanda musibah itu. Dia mengatakan kurang lebih begini, “Kalau kita ingin selalu hidup kita seperti apa yang kita kehendaki, maka kita akan selalu merasa kekurangan, tapi jika kita hidup pasrah pada kehendak Alloh, dengan sabar dan ikhlas, kita akan selalu bahagia dan memperoleh ketenangan jiwa.” Selain itu juga banyak pelajaran yang dapat diambil dari sinetron itu, seperti perbanyak sedekah, kita tidak akan miskin karena banyak sedekah, dan lain-lain. Bahkan, diakhir cerita dari sinetron itu, aku sempat meneteskan air mata, cengeng benar aku ini. (^_^).

Setelah menonton sinetron itu, aku jadi ingat kejadian yang menimpaku beberapa waktu lalu, yaitu kegagalan demi kegagalan. Akhirnya aku mendapatkan tambahan energi semangat hidup. Sekali lagi, salah satu kunci agar hidup bahagia yaitu SABAR, IKHLAS, dan TETAP SEMANGAT... !!! ALLOHU AKBAR....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ikhlas merupakan pelajaran yg plg sulit dlam hidup ini,tetapi apbila Qt sudah memahami dan menjalankan dg ikhlas itu sendiri,hidup ini akan terasa lapang,serasa Allah selalu ada bersama Qt.mengringi setiap langkah Qt.....Jika Ilmu Ikhlas sudah dikuasai,insyaAllah.Rahmat Allah akan selalu menghiasi setiap hidupmu....

Mari Qt dukung program " IKHLAS DALAM SEGALA HAL " he....e