Sabtu, 26 April 2008

Mulutmu harimaumu...

“Mulutmu harimaumu “

Ungkapan diatas mungkin sudah sering kita dengar. Memang, mulut adalah harimau yang dapat menerkam baik yang mengucapkan maupun yang mendengar. Hati – hatilah dalam berbicara karena ucapanmu akan berbalik kepadamu.

Mulutmu hatimu, Mulutmu akhlakmu

Ungkapan diatas mungkin jarang kita dengar. Memang, mulut tidak dapat dijadikan untuk menilai hati.

Ada orang yang bermulut manis, namun hatinya keji. Tapi, mulut dapat digunakan untuk menilai akhlak kita. Kadang kita tidak dapat menjaga mulut kita. Dengan seenaknya kita berbicara yang dapat membuat orang terluka hatinya.

Saudaraku….. Mungkin kita sering mendengar kata-kata kotor dari teman – teman kita, tetangga kita atau bahkan kita sendiri yang mengucapkannya, baik karena kesal atau memang sudah menjadi tabiat atau kebiasaan. Keduanya tidak ada sedikitpun kebaikan, melainkan kejelekan. Bahkan kata – kata spontan yang keluar dari mulut kita itu menunjukkan akhlak kita. ketika kita mengalami atau mendengar sesuatu, baik yang membuat kita sangat gembira maupun membuat kita sangat jengkel dan kesal, kita pasti akan mengatakan sesuatu. Jika yang kita ucapkan adalah kata – kata yang baik (bagi seorang muslim adalah kalimat toyibah), maka Insya Alloh akhlak kita juga baik. Sebaliknya jika yang kita ucapkan adalah kata – kata kotor berarti akhlak kita tidak jauh berbeda dengan yang kita ucapkan….

Dalam pergaulan pasti kita sering mendengar orang yang mengatakan ANJING, BABI, ASU atau bahkan ALAT KELAMIN dan kata – kata kotor lainnya. Jelas sekali ini sebenarnya bukanlah kata – kata yang pantas diucapkan oleh orang berpendidikan dan orang muslim tentunya.

Suatu riwayat menyebutkan bahwa “Seseorang itu akan menafkahkan apa yang dimilikinya”. Orang yang suka mengucapkan kata – kata kotor berarti memang itulah yang dimilikinya. Sebaliknya orang yang suka mengucapkan kata – kata yang baik (bagi seorang muslim adalah kalimat toyibah), Insya Alloh memang yang baik – baiklah yang dimilikinya atau minimal ucapan itu akan menjadi doa untuk dirinya sendiri agar menjadi lebih baik.

Ada yang mengatakan bahwa kata - kata yang sering kita ucapkan itu akan terbawa sampai mati. Saudaraku………….., kita pasti tidak ingin diakhir hayat kita ucapan – ucapan kotor itulah yang kita bawa. Sebaliknya, kita pasti ingin diakhir hayat kita kalimat toyibahlah yang kita ucapkan. Oleh karena itu, marilah kita coba dari diri sendiri untuk tidak mengucapkan kata – kata kotor itu. Selanjutnya marilah kita nasehati saudara – saudara kita untuk tidak mengucapkan kata – kata kotor tersebut. Dan marilah kita untuk saling nasehat menasehati dalam kebaikan….

Wallahu a’lam…..

Wassalamualaikum……

Tidak ada komentar: