Minggu, 30 Juni 2013

Dia panggil aku “ayah”

Hidup manusia di dunia memang singkat, singkat sekali. Mulai dari bayi, kanak-kanak, remaja, tua dan meninggal. Itu saja fase kehidupan manusia. Itu pun banyak yang tidak sampai ke fase tua sudah dipanggil Yang Maha Kuasa. Ya, semuanya memang sudah diatur Sang Pencipta, Alloh SWT.

Masih terbayang diingatanku bagaimana masa balitaku yang sebagian besar kulalui bersama simbah di sebuah desa nan sejuk di lereng Gunung Merbabu. Aku menghabiskan masa hidupku disana sampai lulus TK. Setelah itu orang tuaku membawaku ke Riau, nah di negeri kaya minyak inilah aku menghabiskan masa kanak-kanak dan remajaku (dari SD sampai SMA). Setelah lulus SMA aku melanjutkan pendidikanku di kota pelajar, Ngayogyokarto hadiningrat. Setelah lulus kuliah takdir membawaku ke kaltim, sumsel dan sekarang jambi untuk mencari nafkah.

Setelah berusia seperempat abad aku memutuskan untuk mengakhiri masa lajangku, ya aku menikah. Prosesnya pun berlangsung begitu cepat. Sekitar setahun kemudian aku pun berubah status lagi menjadi seorang ayah. Nah, pada fase inilah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai aku dapatkan.

Setelah lulus kuliah dan bekerja, aku memang bisa mendapatkan hampir semua yang tidak aku dapatkan sebalumnya, aku bisa membeli barang yang aku suka, jalan-jalan dan sebagainya. Namun semua itu ternyata tidak bisa membuatku bahagia seutuhnya, aku membutuhkan sebuah keluarga. Memang aku mempunyai keluarga (bapak, ibu dan adik) yang sangat baik, merekalah sesuatu yang sangat berharga buatku. Tapi diusiaku yang sudah “matang” rasanya aku butuh keluarga baru. Dan Alloh mengabulkan doaku begitu cepat, mempertemukanku dengan seorang gadis yang baik dan kemudian memberikan kami bidadari yang cantik jelita, Alhamdulillah. Shofiyya Garneta Ardhiona, itulah nama bidadari kecilku. Alhamdulillah aku bisa menemani istriku ketika melahirkannya, meskipun secara tidak langsung, karena proses persalinan istriku harus dilakukan dengan cara operasi cesar. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan aku mengamati perkembangan putriku. Meskipun secara langsung aku hanya bisa mengamati sampai usia 6 bulan saja karena aku harus mencari nafkah ke luar jawa.

Alhamdulillah secara umum perkembangan putriku cukup baik, baik dari perkembangan fisik maupun mentalnya. Ya, kami memang berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk perkembangannya, mulai dari makanan yang sehat, mainan edukatif, kebersihan dan sebagainya. Tak terasa putriku sudah menginjak usia 1 tahun, tepat tanggal 19 Juni kemarin. Di keluargaku memang tidak ada tradisi merayakan ulang tahun baik berupa pesta, syukuran atau apapun. Aku selalu mendoakan yang baik2 buat keluargaku tiap hari tidak perlu menunggu waktu ulang tahun. Sudah banyak yang bisa dilakukan shofi sekarang ini, mulai dari ketawa, nangis, pura-pura nangis, tepuk tangan mengikuti gerakan sholat, bergaya nelpon, ngoceh, berbicara beberapa kata, berdiri, jalan beberapa langkah, mengenali orang, dan sebagainya. Dari sekian banyak perkembangan putriku sampai usia 1 tahun ini ada 1 hal yang membuatku bahagia tak terkira, yaitu dia bisa memanggilku “ayah”.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..