Alhamdulillah, pujisyukur yang tidak terhingga atas anugrah dariMu ini ya Alloh, Engkau telah memberikan (menitipkan) seorang putri kecil yang cantik kepada keluarga hamba.Mudah-mudahan hamba dapat menjaga dan mendidik titipanMu ini agar menjadi wanita sholehah, menjadi khalifah di muka bumi berdasarkan tuntunanMu.
Sedikit cerita mengenai kelahiran putri kecilku ini.Sebagaimana orang yang berumahtangga, tentu salah satu tujuannya adalah agar memiliki keturunan, generasi penerus. Begitupula aku, ingin sekali memiliki buahhati dari pernikahan kami ini, namun aku tidak menyangka kalau ternyata Alloh memberikannya begitu cepat.Pada suatu pagi, sekitar pertengahan Oktober 2011 atau 1,5 bulan kami menikah,istriku menunjukkan sesuatu, yaitu test pack (alatpengetes kehamilan), aku tidak mengerti maksudnya, tapi dari sorot matanya mengatakan kalau dia hamil (dari test pack menunjukkan positif/2 garis). Dengan perasaan bahagia namun agak tidak percaya, aku meminta istriku untuk mengetes lagi dengan 3 alat beda merk dan memeriksakannya kedokter, dan hasilnya pun sama (positif), dokter juga mengatakan kalau istriku hamil. Saat itu aku segera mengucap syukur kepada Alloh dan meminta istriku agar benar-benar menjagabayi yang ada dalam kandungannya.Jangan pelit membeli nutrisi baik itu susu maupun makanan lainnya selama itu baik buat kandungan. Satu hal yang tidak akan kulupa adalah dihari dimana istriku mengatakan kalau dia hamil, dihari itu juga aku mendapat panggilan kerja. Ya, ketika menikah aku memang sedang menganggur (nekatbanget), tapi saat itu aku yakin walaupun dalam keadaan menganggur, insyaAlloh rezeki akan ada selagi terus berusaha. Alhamdulillah ternyata aku mendapat panggilan kerja bersamaan dengan hamilnya istriku, memang rezeki si jabang bayi.
Saat istriku mulai hamil, aku mendapat panggilan kerja, karena tempatku kerja di luar jawa, otomatis aku meninggalkan istriku sendirian di kontrakan kami di Jakarta. Sebenarnya sih tidak tega, namun karena demi masa depan ya gimana lagi.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu ternyata kondisi kesehatan istriku menurun.Mungkin karena bawaan orok, tapi bisa juga karena kecapean. Dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, baik pada si jabangbayi maupun istriku, akhirnya aku menyuruh istriku berhenti saja bekerja. Daripada masih bekerja tapi sakit-sakitan terus, toh jadinya juga jarang masuk karena sakit, mending tidak usah kerja, yang penting sehat. Jadi sejak awal 2012 istriku tidak bekerja lagi, pulang kerumah orang tua di bandung, dan sejak itu kesehatannya semakin membaik. Sejak awal kehamilan, istriku selalu memeriksakan kandungannya secara rutin agar kesehatan kandungan tetap terjaga. Kalau sedang cuti aku yang menemaninya periksa, kalau aku sedang kerja ya ibu mertauku yang menemani. Alhamdulillah tidak ada kendala yang cukup berarti, paling Cuma sakit kepala, punggung dan sakit2 pada wanita hamil umumnya.
Pada waktu usia kehamilan menginjak 7-8 bulan, istriku sering mengeluhsakit perut, kontraksi katanya. Dari pada bertanya2 kenapa, kami langsung memeriksakan kandungan ke dokter. Kata dokter itu biasa karena memang sudah dekat waktunya. Sejak saat itu istriku sering mengajak jalan2, biar lancar katanya. Juga minum air kelapa muda. Menginjak usia kandungan 8 bulan menuju 9 bulan, istriku sering mengeluh sakit perut dan keluar cairan. Hari yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang.Pada hari Senin pagi, 18 Juni 2012, istrik mengeluh sakit perut, mules katanya. Selain itu katanya juga ada keluar lendir plus darah. Aku memutuskan untuk memeriksakan istriku kedokter. Diantar ibuku dan ibu mertuaku kami memeriksakan kandungan ke RS Hasan Sadikin. Dokter mengatakan itu biasa karena memang waktunya sudah dekat, dan disuruh priksa lagi minggu depan. Namun disaat kami akan pulang, dokter memutuskan untuk memeriksa cairan yang keluar, takutnya cairan itu merupakan air ketuban yang pecah. Setelah diperiksa ternyata benar, air ketuban kandungan istriku sudah pecah meskipun belum banyak, Cuma merembes. Walaupun belum ada pembukaan, Dokter memutuskan agar istriku dirawat, karena kalau dibiarkan pulang takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Akhirnya istriku pun dirawat sambil dipantau terus perkembangannya oleh tim dokter. Ini juga merupakan pengalaman pertamaku menginap di rumahsakit. :D
Proses pembukaan istriku berlangsung cukup lambat, karena sampai malam masih pembukaan 1. Pada tengah malam pun kami jalan-jalan di sekitar rumah sakit agar proses pembukaan semakin cepat. Setelah jalan-jalan air ketuban istriku semakin mengalir, kemudian dokter pun memeriksa, namun belum ada progress yang berarti. Kami akhirnya pun istirahat.Pada pagi hari (subuh), dokter kembali memeriksa, katanya sudah ada kemajuan, pembukaan 3. Progress persalinan istriku termasuklambat, karena sampai sekitar jam 9 pagi baru sampai pembukaan 4. Karena masih berusaha untuk melakukan persalinan normal, akhirnya dilakukan induksi. Setelah diinduksi, progress menjadi lebih cepat, meskipun istriku terlihat sangat kesakitan. Sekitar jam 2an, pembukaan sudah sampai 8, kemudian sekitar jam 3 istriku dipindah keruang bersalin untuk dilakukan persalinan. Setelah di ruang bersalin,pada awalnya aku tidak mau masuk, karena terus terang saja aku tidak tahan melihat darah serta bau-bauan lainnya, takut kalau malah muntah. Namun karena istriku memaksa akhirnya aku menemaninya. Di ruangan itu aku terus menyemangati, menenangkan, mendoakan istriku agar semuanya berjalan dengan lancar. Disitu aku melihat istriku sangat kesakitan, kasihan sekali. Setelah berlangsung kira-kira 2 jam dan sudah sampai pembukaan 10, ternyata si jabangbayi belum juga keluar. Kata dokter posisi bayinya tengadah sehingga sulit keluar, daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka dokter memutuskan untuk dilakukan operasi Caesar. Demi keselamatan semua aku pun menyetujuinya.
Sekitar pukul 5 sore istriku dipindahkan keruang operasi. Karena tidak boleh masuk, kami pun hanya menungguinya di luar. Sambil menunggu aku tidak henti-hentinya memanjatkan doa agar semuanya berjalan lancar sehingga istri dan anakku selamat. Sekitar pukul 7 malam aku diberitahu oleh dokter katanya operasi sudah selesai dan semuanya berjalan lancar, istriku melahirkan bayi perempuan. Katanya lahir pada pukul 17:55, dengan berat 3,2 Kg, panjang 48 cm. Alhamdulillah, rasa syukur kupanjatkan kepada Yang Maha Kuasa. Sekitar jam 9 malam, anakku dibawa keluar dari ruang operasi. Inilah untuk pertama kali aku melihat anakku. Subhanalloh cantik sekali bayi mungilku. Mudah-mudahan Alloh selalu memberi kekuatan dan kesabaran dalam mendidikmu ya nak, sehingga engkau menjadi anak yang solehah, berbakti kepada orang tua, berguna bagi sesama, aamiin. Kemudian sekitar pukul 10 malam istriku dipindah dari ruang operasi keruang perawatan. Meskipun masih terkulai lemas, ada senyum di wajahnya. Terimaksih ya istriku sayang atas perjuanganmu. Mudah-mudahan Alloh selalu memberikan keberkahan kepada keluarga kecil kita, aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar