Selasa, 17 Februari 2015

Pengalaman seleksi CPNS ESDM 2014 - 2015 (bagian 1)


Abdi Negara (PNS)
(http://jowonews.com/2014/12/30/tpp-pns-pemprov-salahi-aturan-karena-dihitung-berdasarkan-golongan/)
PNS merupakan salah satu pekerjaan yang diidam-idamkan banyak orang. Selain karena merupakan "zona nyaman", pns juga relatif aman dari phk. beda dengan di swasta, kalau perusahaannya krisis, meskipun kita bekerja dengan baik tetap saja tidak aman dari phk (pengalaman, hehe...) Kecuali kalau negaranya yang krisis baru pns juga mungkin kena imbasnya. Pengalaman mengikuti tes CPNS memang seru sekali, mulai dari pendaftaran, pengiriman berkas, Tes Kemampuan Dasar ( TKD), Tes Kemampuan Bidang (TKB) sampai pemberkasan. Dan yang tidak kalah seru adalah fase menunggu pengumuman, karena menguras emosi dan menguji kesabaran. Beginilah pengalamanku dalam mengikuti tes cpns. 

Sebenarnya aku tidak terlalu ingin jadi pns, sejak lulus kuliah cita-citaku adalah bekerja di perusahaan multinasional atau pun BUMN. Bekerja di perusahaan tambang multinasional pernah, namun kisah cintaku dengan perusahaan itu hanya berlangsung 1,5 tahun. Benih2 cinta kami layu sebelum berkembang, hehe.. Setelah itu aku bekerja di perusahaan menengah yang sedang berkembang, bahkan perusahaan baru yang sedang merintis. Secara kelas perusahaan, grafiknya agak menurun (tanpa bermaksud merendahkan lho). Setelah itu aku mengikuti seleksi di perusahaan multinasional yang lebih besar, perusahaan asing, BUMN, dsb. Namun semuanya belum rezeki, ya udah deh nikmati saja yang ada dulu (menghibur diri). 

Pada pertengahan 2013 akhirnya ada pengumuman pembukaan cpns. Sebenernya aku tidak terlalu bersemangat dan berminat, tapi istriku yang ngotot agar aku daftar cpns. Ya udah deh, coba aja, nggak dosa ini. Saat itu aku mendaftar di ESDM dan PU, karena 2 instansi itulah yang banyak posisi buat geologi. Sebenarnya masih ada juga sih kaya LIPI, BATAN, Pemda, dsb. Tapi sepertinya aku tidak cocok jadi peneliti, hehe... Saat itu memang 1 orang bisa daftar lebih dari 1 instansi. Sambil menunggu pengumuman seleksi administrasi aku pun kembali bekerja. Akhirnya pengumuman itu pun keluar. Dan apa yang terjadi saudara-saudara, namaku TIDAK ADA pada kedua instansi tersebut.  Aku bingung, kaget & merasa aneh. Sepertinya berkas2 sudah lengkap, IPK lebih dari cukup, kampus negri, akreditasinya juga A. Tapi ya sudahlah, mungkin belum rezeki atau rezekinya di tempat lain. Belakangan aku menyimpulkan kalau penyebab ketidaklulusanku adalah TOEFLku sudah expired, tau lah. Akhirnya ada 3 teman seangkatanku yang lolos ESDM, alhamdulillah, congratz bro & sist! 

Oya, diatas aku tulis kalau aku masih bekerja, ya aku masih kerja kantoran (ceile) di Bandung. Nah, karena masih bekerja otomatis dalam mendaftar cpns mulai pendaftaran online, pengisian form, dll dilakukan dikantor. Memang aku melakukannya tidak pada jam kerja, kalau tidak jam istirahat ya selepas jam kantor. Tapi tetap saja aku menggunakan fasilitas kantor, seperti komputer, internet, printer, kertas, dsb. Bahkan parahnya aku ngeprint contoh soal yang buanyak itu dikantor, emang sih kertas bekas tpi tetep saja itu punya kantor. Aku pun merenung, mungkin kurang berkah karena menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, tanpa izin pula. Akibatnya jangankan untuk keterima cpns, sekedar untuk lulus administrasi aja nggak. Pelajaran buat kita semua. Semoga masih ada kesempatan dan umur untuk mencoba di kemudian hari...
Dunia tambang dan migas menurun
(http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1861506/saham-tambang-paling-tidak-menarik)

Setelah masa2 seleksi cpns ternyata dunia tambang (dan akhirnya migas juga) mulai lesu dan akhirnya menukik tajam. Kami para pekerjanya pun terkena imbasnya, dirumahkan dan akhirnya putus kontrak (PHK). Jadi jobseeker lagi deh. Aku mulai browsing2, ngelamar kerja, juga nanya temen2 yg masih gawe ad loker apa nggak. Semua loker yg berhubungan dengan keahlianku aku lamar, bahkan walaopun itu perusahaan gk jelas. Padahal waktu baru lulus dulu aku terkesan "nggaya", hanya melamar di perusahaan yang sudah punya "nama", padahal masih fresh graduate, skill belum mumpuni. Sebenarnya bukan sombong sih, tapi berkat saran senior dan teman2 juga. Karena tambang lagi naik daun maka banyak perusahaan baru maupun perusahaan gak jelas buka loker, nah takutnya sistemnya masih buruk, bisa berakibat buruk juga buat karyawan. Jadi lebih baik masuk ke perusahaan besar untuk belajar, cari pengalaman,dsb. Saat itu mendapatkan kerja atau minimal dipanggil seleksi mudah sekali. Bahkan tidak melamar pun dipanggil untuk seleksi. Saat itu aku malah keterima di 2 kumpeni secara bersamaan. Selain itu pernah juga pagi masukin lamaran, 1 atau 2 jam kemudian di telpon, besoknya tes, besoknya lagi pengumuman diterima, minggu depan masuk, cepat sekali prosesnya, mungkin memang lagi butuh banget. Namun setelah dunia tambang lesu, dari sekian banyak lamaran yang aku masukin hanya sedikit yang merespon. Ada yang cuma telpon, ada juga yang sampai memanggil tes di Balikpapan & Tarakan. Mulai dari perusahaan kecil, menengah dan besar, mulai dari penempatan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi bahkan luar negeri (Vietnam), semuanya berakhir sama ; tidak ada kabar. Memang harus bersabar dan terus berusaha. Ternyata nasib teman2ku juga sama, bahkan dari mereka ada yang sama sekali belum pernah dapat panggilan, aku masih beruntung jalan2 ke Balikpapan & Tarakan gratis., hehe...

Bersambung ke bagian 2...



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil, dan disini daerah tempat saya mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali, bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya dan 3 bln kemudian saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisah nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya, anda bisa Hubungi Bpk Drs Tauhid SH Msi No Hp 0853-1144-2258. siapa tau beliau masih bisa membantu anda, Wassalamu Alaikum Wr Wr ..