Pada akhir bulan januari dan mungkin juga mendekati pengumuman akhir cpns, sesuatu terjadi pada tubuhku. Tepatnya tanggal 26 Januari tiba2 tubuhku panas, badan pegal2, mual dan rasa tidak enak lainnya. Pada awalnya aku biasa aja, karena sebelumnya mertua dan adik iparku sakit, mirip denganku. Namun mereka tidak berobat ke dokter dan sembuh sendiri. Kondisiku semakin memburuk, akhirnya aku priksa ke dokter. Dokter pun memeriksa sesuai kondisiku dan memberi obat. Skip skip kondisiku tambah parah setelah 5 hari, akhirnya priksa di lab, ternyata trombositku tinggal 38rb, padahal 2 hari sebelumnya masih 150rban. Kata dokter aku positif demam berdarah dan harus dirawat. Oh dirawat di RS lagi, diinfus lagi, tidaaakkk. Terakhir aku dirawat di RS kurang lebih 1,5 tahun lalu waktu malaria kambuh. Akhirnya aku pun dibawa ke RSUD terdekat, ternyata penuh, setelah itu ke RS swasta yang agak jauh, ternyata penuh juga. Aku pun kembali dibawa lagi ke RSUD dan dirawat di UGD. Setelah dipriksa ternyata trombositku tinggal 14rb. Ya Alloh, pantesan kok rasanya luemes n gak enak buanget. Setelah berkali2 telpon ke beberapa RS dan ternyata juga penuh akhirnya dapat juga RS yang masih ada ruang kosong untuk rawat inap, itu pun dapat infonya dari bosnya istriku. Walopun agak jauh tapi gpp lah yang penting dapat perawatan maksimal. Ternyata setelah ke RS tersebut memang masih ada ruang kosong, resmi deh aku di rawat. Ya Alloh, semoga dengan ikhtiar ini aku cepat sembuh, aamiin...
Dirawat di RS (http://twicsy.com/i/obdUS) |
Malam pertama (malam minggu) di RS aku lalui biasa2 aja, aku langsung terlelap karena kecapean. Saat itu aku sudah tidak terlalu memikirkan mengenai pengumuman hasil tes cpns, yang penting sembuh dulu lah. Paginya setelah sholat subuh aku membuka HP, ternyata udah ada pesan whatsapp buanyak sekali baik pribadi maupun group. Aku buka yang group dulu, yaitu group temen2 kuliah. Aku membaca ucapan selamat, apakah ada temen yang mau nikah, atau istri temen yang melahirkan? Aku scroll ke atas ternyata ucapan selamat itu buat yang lulus cpns esdm. Wah, aku jadi deg2an ni. Aku scroll ke atas lagi, setelah itu hanya ada 1 kata yang kuucap, yaitu ALHMDULILLAH... Ternyata mereka menyebut namaku bersama 2 orang teman lainnya yaitu Salman & Ifan. Ya, aku lulus cpns esdm kali ini katanya. Sebenarnya tidak menyangka juga diumumkan malam minggu, kan hari libur. aku mengira malah paling cepat hari senen pengumumannya. Mau sujud syukur kondisi dan tempat tidak memungkinkan, ya udah bersyukur lewat lisan aja. Hal ini tentu saja menambah semangatku untuk sembuh, obat yang tidak enak aku minum dengan semangat (dari kecil aku memang tidak suka minum obat). Makanan yang meskipun rasanya masih pahit pun aku coba makan. Sayang, dari 6 yang sampai TKB cuma 3 yg lolos, tetap semangat bro & sist, mungkin lain kali ada kesempatan atau di tempat lain yang lebih baik. Termasuk juga partner kerjaku dulu yang udah lama kerja bareng tidak lulus, yaitu Hendry, tetep semangat dab!
Meskipun katanya sudah pengumuman hasil tes cpns esdm dan alhamdulillah katanya aku juga lulus, tapi sebenarnya masih ada ada 2 hal yang mengganjal. Hal pertama yang mengganjal yaitu karena aku belum melihat langsung pengumumannya, sejak pagi hingga menjelang sore aku belum bisa membuka website cpns esdm, mungkin karena banyak yang buka. Oleh karena itu aku belum memberitahu istri, ortu dan keluarga lainnya. Menjelang sore akhirnya aku bisa membuka website tersebut dan bisa mendownload file pengumumannya. Setelah itu aku priksa nama2 yg lulus, sekali lagi aku mengucapkan alhamdulillah ternyata namaku memang benar2 ada. Tak lama kemudian istriku yang memang sedang dalam perjalanan ke RS telpon, dia kedengarannya gembira sekali. Dia pun mengucapkan selamat sekaligus memberi tahu aku kalau aku lulus cpns esdm. Aku bilang kalau aku sudah tahu dari pagi, dia pun ngambek karena aku tidak memberitahunya. Hahaha, peace sayang! :D
Alhamdulillah lulus :) (http://sasa-intan.blogspot.com/2012/06/aku-lulus.html) |
Hal yang mengganjal kedua adalah masalah pemberkasan. Seperti biasa setelah pengumuman hasil tes cpns, tahap berikutnya adalah pemberkasan. Loh kenapa pemberkasan jadi masalah? Ya kalau aku lagi sehat walafiat sih gak masalah, ngurus segala sesuatunya jadi mudah. Sedangkan saat itu aku sedang tergolek di rumah sakit, baru juga 1 malam. Bagaimana mau ngurus surat2nya, apalagi surat keterangan sehat, sudah pasti tidak akan dapat. Aku pun menggalau. Rasanya akan jadi salah satu penyesalan terbesar dalam hidupku kalau aku sampai gagal pemberkasan. Bagaimana tidak, sudah keterima tapi gak bisa ngurus berkas2 karena sakit. Ibaratnya sudah memegang pintu kunci rumah, sudah didepan pintu, saat mau membuka kuncinya tiba2 kaki tersandung, tidak bisa jalan dan akhirnya tidak bisa masuk, nyesek banget kan. Kalau tidak lulus sih gak masalah. Ya sudah pasrah saja deh, Alloh pasti memberikan jalan keluar terbaik. Pada hari kedua atau ketiga aku dirawat, tiba2 ada telp dari esdm. Bapak yang menelpon aku memberi tahu kalau aku lulus dan disuruh pemberkasan pada tgl 11-13 Februari, kurang lebih semingguan lagi. Pada kesempatan itu aku pun menceritakan tentang kondisiku sekaligus meminta keringanan agar pemberkasan bisa diundur dengan alasan sakit. Bapak itu tidak bisa memberi keputusan, lalu bertanya kepada bagian biro kepegawaian dan akhirnya memberitahukanku kalau pemberkasan tidak bisa diundur tapi bisa diwakilkan dengan surat kuasa. Yah, kalau masih sakit gimana mau ngurus2 berkasnya pak, surat kesehatan juga gak mungkin dapat. Tidak mau terlalu memikirkan masalah pemberkasan, saat itu aku lebih fokus pada kesembuhanku agar cepat sembuh dan akhirnya bisa menyelesaikan urusan2 di kemudian hari.
Pada hari kedua aku dirawat istriku membelikanku obat ramuan china. Katanya sih cukup ampuh mengobati demam berdarah meskipun harganya cukup mahal. Untung bentuknya kapsul dan tidak berasa jadi tidak ada masalah lah buatku, hehe... Ternyata emang manjur, dalam 2 hari trombositku naik dari 40rbuan jadi 160rbuan. Dokter pun kaget, biasanya maksimal dalam sehari tu naiknya 20 atau 30rbuan. Namun akhirnya aku diperbolehkan pulang pada hari keempat, dengan syarat tidak boleh terlalu capek dan dihindari makanan pedes dulu. Siap dok, yang penting bisa pulang, soalnya masih ada urusan sangat penting yang harus diselesaikan. :D Hari Rabu sore aku pun pulang, alhamdulillah. Akhirnya aku punya kesempatan untuk mempersiapkan berkas2 dan melakukan pemberkasan. Hari kamisnya aku istirahat total, karena masih blm terlalu fit dan besoknya mau ngurus surat2 seperti SKCK, surat kesehatan jasmani & rohani juga surat keterangan bebas narkoba.
Tes bebas narkoba (http://sp.beritasatu.com/home/ribuan-pejabat-dki-jalani-tes-narkoba/73731) |
Pada hari jum'at perjuangan pun dimulai. Hal yang pertama aku urus adalah SKCK di Polres, tidak lama sekitar 1 jaman lah. Setelah itu aku menuju RS untuk mengurus surat kesehatan. Karena hari jum'at jam kerja pun ditunda untuk jumatan. Meskipun aku datangnya jam 11an namun baru sekitar jam 2 aku dilayani, hadeuh... Karena udah agak sore dan hari jumat dokternya pun udah pada pulang. Sehingga aku hanya bisa mengurus surat keterangan bebas narkoba saja, surat keterangan sehatnya belum. Besoknya aku langsung ke RS lagi untuk mengurus surat kesehatan jasmani & rohani. Untuk kesehatan jasmani biasalah cek tensi, darah, tinggi badan, berat badan, dsb. Nah untuk tes kesehatan rohani ada kejadian lucu. Waktu mendatangi dokter jiwa orang2 melihatku aneh, mungkin dikira aku gila, stress atau gangguan kejiwaan. Ganteng2 kok gila sih, begitu mungkin pikir mereka, hahaha... Pede banget. Tapi setelah di dalam ternyata asik lho. Cerita2 pada dokter jiwa itu lumayan asik. Aku diberi buanyak pertanyaan, namanya juga tes kan. Selain itu juga cerita masalah pribadi, seperti curhat. Yang penting semua dijawab dengan jujur agar penilaiannya bener2 sesuai keadaan kita dan dokter pun bisa memberi saran atau solusi untuk kita. Meskipun asik gak lagi2 deh konsultasi sama dokter jiwa, muahal nian (mungkin karena ada tes juga). Ngomong2 masalah mahal, pengurusan surat2 mulai dari SKCK di Kepolisian, Surat keterangan sehat jasmani & rohani juga surat keterangan bebas narkoba di RS itu aku habis sekitar 500an ribu. Temanku ada yang lebih mahal ada juga yang lebih murah, ya relatif lah. Horeee, akhirnya selesai sudah pengurusan surat2nya, tinggal isi2 form dan fotokopi.
Tes kesehatan (https://www.lintas.me/news/other/editor/4-tes-kesehatan-yang-harus-kamu-ketahui-sebelum-jadi-polisi) |
Pemberkasan (http://ropeg.kkp.go.id/berita-pemberkasan-cpns-kkp-tahun-2014.html) |
Sampai di TKP pemberkasan yaitu Setjen ESDM aku ketemu Salman & Ifan. Mereka ternyata berpikiran sama denganku untuk pemberkasan di hari pertama agar kalau ada kekurangan masih bisa dilengkapi pada hari kedua dan ketiga. Sebenarnya emang udah janjian sih, hehe... Di luar gedung masih sepi, mungkin karena masih pagi dan hari pertama. Tapi pas masuk ke dalam gedung, we ladhalah, kok udah rame gini kaya pasar. Tempat duduk pun udah penuh, sebagian malah sudah pada berdiri antri menghadap petugas untuk menyerahkan berkas2nya. Jadinya kami pun berjongkok ria. Karena berkas2ku sudah lengkap aku pun langsung antre, begitu juga Ifan, untung antrenya blm terlalu panjang. Sementara Salman masih melengkapi berkas2nya, bahkan dia sempat keluar untuk membeli materai dan fotokopi. Piye to bro, kok nggak dari kemaren2 dilengkapi, jadinya repot sendiri kan. :P Setelah beberapa menit mengantre tibalah giliranku. Petugasnya cukup baik dan lucu. Kalau sudah lengkap biasanya cepet kok. Semua berkas dipriksa satu2 kelengkapannya, alhamdulillah punyaku lengkap sudah. Sambil memeriksa mereka mengajakku mengobrol, bertanya alumni mana, trus apakah ada teman yang sudah bekerja di esdm. Aku jawab ada sambil menyebutkan nama. Kemudian bapak itu bertanya, " jadi dia itu sainganmu? Lalu aku jawab, "ya nggaklah pak kan mereka masuknya tahun kemarin. Tahun kemarin saya nggak lulus administrasi Pak, TOEFLnya expired". "O iya ya. Wah berarti emang rezeki gak kemana, rezeki yang tertunda", kata beliau. Iya pak, hehe..., jawabku. Setelah semua berkas selesai dipriksa, tulis nama dan no HP, selesai sudah berarti pemberkasannya. Aku pun mengucapkan terimakasih dan salaman kepada petugas2nya. Beliau pun mengucapkan selamat dan berkata, "Selamat bergabung ya, jangan menyesal masuk ESDM (dalam bahasa jawa)". "Nggih Pak", jawabku. :D
ESDM (http://www.esdm.go.id/) |
Oya, di atas aku menulis kalau aku tidak terlalu bercita-cita jadi pns, itu memang benar. Namun ada momen yang mungkin menjadi doa kalau aku akan keterima cpns esdm. Saat itu baru lulus kuliah aku mengikuti tes kerja. Pada tahap wawancara, HRD (kalau tidak salah) bertanya kepadaku, "apa rencana anda 5 tahun ke depan?" Saat itu aku bingung mau jawab apa, karena emang belum tahu jenjang karir geologist di perusahaan tambang itu apa aja. Jadinya secara spontan aku menjawab, "Saya akan bekerja di perusahaan tambang sebaik mungkin untuk cari pengalaman. Namun saya tidak mungkin selamanya di hutan, oleh karena itu saya akan masuk ke instansi pemerintahan sesuai bidang saya yang mengurusi pertambangan, misalnya esdm." Kalau sudah tahu jenjang karir mungkin aku akan menjawab menjadi superitendent atau pun senior geologist di perusahaan tambang. Untung belum tahu, hehe... Ternyata benar 5 tahun setelah wawancara itu aku keterima di esdm, benar-benar 5 tahun. Makanya kalau ngomong hati2, harus yang baik2, bisa jadi doa lho... :)
Satu lagi, hindari cara sogok menyogok. Sudah menjadi rahasia umum kalau seleksi cpns itu banyak sogok menyogok terutama di daerah. Mulai dari puluhan juta sampai ratusan juta uang yang harus dikeluarkan. 5 tahun lalu, saudaraku (sepupu jauh) ikut tes cpns dan harus mengeluarkan uang yang sangat banyak, kalau gk salah hampir mencapai 100jt (atau bahkan lebih) padahal "cuma" di salah satu dinas tingkat kabupaten. Karena orangtuanya bukan orang kaya dan tidak mungkin punya uang tunai sebanyak itu, mau tidak mau harus mencari jalan untuk mendapatkan uang tersebut, salah satunya adalah menjual tanah. mereka menawarkan tanah2 tsbt ke ortuku, paman, dan keluarga yg lain, tapi sepertinya tdak ada yang mau beli. Mau tidak mau akhirnya mereka meminjam uang ke bank. Namanya pinjam ke bank tentu saja berbunga, sampai saat ini katanya utangnya belum terbayar, bunganya saja sampai puluhan juta. Memang tidak berkah. Nauzubillahimindzalik. Kata seorang teman Orang yang mau mengeluarkan uang puluhan bahkan ratusan juta untuk masuk pns atau pekerjaan lainnya merupakan salah satu sebodoh2nya orang, mau saja ditipu. uang sebanyak itu kalau buat usaha dalam 5 tahun insyaAlloh sudah maju dan berkah pula. Setahuku dari sekian banyak temanku yg keterima cpns tidak ada yang menyuap, mungkin karena ikutnya di instansi pusat yang katanya relatif bersih. Bukan berarti yang daerah tidak bersih lho, tapi kebanyakan kasus penyuapan ini kebanyakan pada instansi di daerah. Memang sih tidak mungkin sama sekali tidak mengeluarkan uang, bagaimanapun juga buat mengurus berkas2, mengirimnya, juga transport buat tes kan butuh uang yang tidak sedikit, apalagi yang dari luar Jawa. Tapi itu kan semua merupakan pengeluaran yg wajar.
http://www.studionikkishae.com/2013/02/gerakan-anti-suap.html |
Begitulah kisah klasikku dalam mengikuti tes cpns esdm ini, cukup berliku, bahkan diakhir-akhir ada kisah dramatis (dirawat di RS) yang bisa saja menggagalkanku melakukan pemberkasan. Semoga bisa menjadi pelajaran. :) Ternyata fase menunggu masih harus kulalui. Setelah pemberkasan belum ada kepastian kapan mulai masuk kerja. Katanya bisa 2,3 atau bahkan 6 bulan. Wah, bisa cari proyekan dulu ni, tapi sayang, jangankan proyekan wong loker yang bener2 aja jarang. Beuh, ya udah deh sabar aja, kan menunggu yg sekarang beda dengan menunggu hasil TKD dan hasil akhir. Sekarang menunggunya dengan memegang hasil, bukan harap-harap cemas menunggu hasil. Ya udah deh selamat buat yang keterima, yang belum jangan berkecil hati, masih banyak jalan menuju Roma. :D Terakhir, semoga Alloh selalu memberkahi perjalananku menjemput rezeki dan selalu membimbingku dalam melakukan pekerjaan kelak, aamiin...